Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 04:25:24【Kabar Kuliner】037 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(43)
Artikel Terkait
- BGN tegaskan ngak ada SPPG yang boleh memasak sebelum jam 12 malam
- Anak sering mimisan? Jangan panik, ini cara mudah mengatasinya
- Kiat mengonsumsi ramen dengan pilihan lebih sehat
- SPPG Asei Besar layani 35 sekolah wilayah pesisir Kabupaten Jayapura
- Ini dampak buruk konsumsi gluten dan dairy bagi penderita alergi
- NasDem gelar program kesehatan masyarakat demi cipngakan SDM sehat
- Mo Mo si Gajah rayakan ulang tahun ke
- Sekolah asrama dorong pemerataan pendidikan di dataran tinggi China
- Huawei rilis Nova Flip S,ponsel lipat paling ramah di kantong versinya
- Pemkab Bantul minta pedagang bakso cantumkan label halal
Resep Populer
Rekomendasi

Menko PM minta Kepala SPPG disiplin untuk cegah penyelewengan

Polres Serang relokasi gelombang kedua warga terdampak radioaktif

Pemkab Kediri berikan SLHS ke SPPG

Pastikan keamanan produk, DKPP Batam perketat pengawasan obat hewan

Ahli gizi imbau kantin sekolah siapkan makanan saling melengkapi MBG

Grab tanggapi rencana pemerintah terbitkan perpres kesejahteraan ojol

Polres Ponorogo bangun tiga dapur SPPG dukung program MBG

Dampak Luapan Banjir antara Stasiun Alastua